Langsung ke konten utama
Hallo, beauty!!
Finally, tahun ini aku genap berusia duapuluhsatutahun tanggal 21 Juni kemarin. Widih, udah makin 'gedek' anak buk mimi ya. Semoga gedenya dibarengi sama bertambahnya kedewasaan , dewasa dalam sikap dan makin pintar ngerawat diri. Jangan amburadul kali-lah jadi cewek,mbak. Mandi bisa dua hari sekali kalau liburan dan kalau ingat (...yaAllah joroknya), jarang bedakan, ngga ngerti begincu, ngertinya liptint sama lipstik angin doang. Pantas puberty kaga ada ngaruh-ngaruhnya yee. 

Kemarin, aku ngga sengaja ngebaca artikel di idntimes.com yang intinya kalau udah umur 21 tahun itu, kurang-kurangin lah hidup penuh drama, ngambekan, gampang kesinggung, udah harus tau prospek kedepan dan yang paling penting mulai peduli sama diri sendiri. Agak jleb juga sih bacanya, ini kalau si mz pacar yang baca kayanya dia bakalan suruh baca nih artikel ribuan kali, biar masuk ke otak. 

Karena artikel itulah, si anak ABG telat ini, mulai tertarik buat beli makeup dan berdampak pada isi history chromenya yang penuh dengan review-an dari beauty blogger. Mulai dari review lipstik, bedak, BB cream, foundation *ciaa udah ngerti foundation* , dan lain-lain. Ternyata untuk jadi cantik banyak yeee alat dempulnya. xD

Ehem. Karena sadar diri dengan kondisi uang jajan yang masih pas-pasan , mulai lah coba-coba beli lipstik. Dan kali ini aku tertarik buat beli Wardah Exclusive Matte Lip Cream yang shade No. 11 (Mauve On) dan shade No.09 (Oh So Nude).

Kenapa beli shade yg itu?Karena setelah liat review dan swatches para beuaty blogger dan vlogger, ternyata hampir rata-rata suka sama shade Mauve On (09)Oh So Nude(11), dan Plump It Up (12). Katanya warna ini yang paling masuk kesegala jenis skin tone. Yah, lumayan kebukti sih, pas nanya mba-mba Beautu Agent Wardahnya juga bilang, kalau ketiga shade ini emang paling best seller dan cepat banget habisnya.


Wardah exclusive matte ini kalau ngga salah keluar di awal-awal April tahun 2016 lalu. Pada awalnya dia ngeluarin 6 shade aja, tapi sekarang udah ada 12 shade. Karena pilihan warnanya banyak banget, (apalagi untuk kategori anak-baru-kenal-lipcream) yah pasti puyeng lah ya, nentuin warna apa yang mau di beli. Karena sebenarnya masih ngga terlalu PD buat lipstikan keluar, tapi yah liat wanita-wanita lain bibirnya aduhai, cipokable banget, kan jadi pengen juga. :(

pict by : http://www.duapuluhtujuhdesember.com/2016/09/full-swatches-wardah-exclusive-matte.html
So, biar sekali jalan dua tiga pulau terlampaui, sekalian dah aku ikutan nge-review awam ala-ala beauty expert. Sihiy~

*********
Packaging

Pertama kali liat penampakan lipcream ini, udah suka banget sama packagingnya. Lip creamnya dibungkus sama kotak kecil yang warnanya disesuaikan dengan shade dari masing-masing lip cream. Menurutku ini memudahkan untuk sedikit menerka-nerka warnanya, yah walaupun ngga 100% akurat. Aku lebih suka packaging yg shade 7-12 daripada packaging shade yang awal-awal, karena berasa lebih colourfull aja sih. Bentuk packaging lipcream nya itu tabung transparan dengan tutup berwarna silver. Tcunuk!!




Texture & Aroma

Teksturenya yah sesuai dengan namanya, lip-cream, creamy dan sedikit kental. Karena ini experience pertama make lipcream, lumayan kaga ngerti juga setebal apa ngolesnya. Alhasil, sekali celup (?) langsung di oles, seharusnya kan ditiriskan dulu ke tubenya (ini make lipstik apa lagi goreng bakwan..). Alhasil bibirnya retak-retak.  Karena emang bibir udah kering dan si lipcream ini ternyata bikin tambah kering. Tapi, bisa diatasi sih dengan gunain lipbalm dulu ke bibir sebelum menggunakannya.

Tapi ya, ada satu problem yang entah ini perasaan doang atau gimana, ini lipcream kalau dibawa naik motor apalagi cuaca lagi hot-hotnya, lipcream ini berasa kaya meleleh dan kerasa lengket gitu dibibir. Iya ngga sih?? :( Untuk aromanya sendiri yah...ngga ada kecium aroma yang gimana. Lebih ke aroma kimia gitu sih.





Mauve On

Oh So Nude

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sakit tak pernah semenyedihkan ini

Jika A adalah sebuah permulaan dan Z kita katakan sebagai akhirnya, siapa yang bersedia menemani dan mengisi kekosongan ruang diantaranya? Yang bersedia menemani dari awal sampai akhir dengan keikhlasan dan tanpa rasa egois? Jawabannya, tak satapun. Bukan orangtuamu, bukan saudara mu, bukan sahabatmu, bukan kekasihmu. Karena takdir setiap manusia untuk manusia lainnya adalah takdir untuk saling silih berganti, datang, menetap kemudian pergi. Siapa yang hendak disalahkan? Jika aku berakhir bukan sebagai pilihan. Aku percaya, setiap manusia punya pilihan yang harus menguntungkan hidupnya. Sebutlah ia keegoisan. Siapa yang mau susah jika ada pilihan mudah? Ini adalah catatan perjalanan hidup yang pemerannya adalah manusaia dengan segala label hubungan yang sedang menemani untuk sampai ke huruf Z. Drama semester akhir. Drama dimana segala pemainnya benar-benar menjadi pemain tunggal. Lupakan kedekatan yang mungkin sudah terjalin selama 3 tahun bersama. Lupakan percakapan dan janji-j