Sakit tak pernah semenyedihkan ini

Jika A adalah sebuah permulaan dan Z kita katakan sebagai akhirnya, siapa yang bersedia menemani dan mengisi kekosongan ruang diantaranya? Yang bersedia menemani dari awal sampai akhir dengan keikhlasan dan tanpa rasa egois? Jawabannya, tak satapun. Bukan orangtuamu, bukan saudara mu, bukan sahabatmu, bukan kekasihmu. Karena takdir setiap manusia untuk manusia lainnya adalah takdir untuk saling silih berganti, datang, menetap kemudian pergi.

Siapa yang hendak disalahkan? Jika aku berakhir bukan sebagai pilihan.
Aku percaya, setiap manusia punya pilihan yang harus menguntungkan hidupnya. Sebutlah ia keegoisan. Siapa yang mau susah jika ada pilihan mudah?

Ini adalah catatan perjalanan hidup yang pemerannya adalah manusaia dengan segala label hubungan yang sedang menemani untuk sampai ke huruf Z.

Drama semester akhir. Drama dimana segala pemainnya benar-benar menjadi pemain tunggal. Lupakan kedekatan yang mungkin sudah terjalin selama 3 tahun bersama. Lupakan percakapan dan janji-janji yang diikat dengan beberapa teman. Lupakan segala canda tawa karena itu hanya topeng pelengkap saja.

Terimakasih, untuk kalian yang sudah mengajarkanku, bahwa jangan terlalu percaya diri dengan kedekatan semu yang kita labeli dengan 'teman dekat'. Mungkin hanya aku yang merasa dekat sedangkan kalian merasa muak.

Terimakasaih, untuk kalian yang sudah mengajarkaku, bahwa rasa sakit dihianati ternayata tak hanya berlaku untuk ketidaksetiaan kekasih saja, namun kalian pun bisa menjadi penyebabnya. Se naif-naifnya hati, tak mungkin tak kecewa jika melihat apa yang bersamanya ternyata tak benar-benar ada untuknya. Mungkin aku hanya terlalu percaya diri untuk menjadi bagian kalian, padahal aku, tetaplah orang luar. Apapun yang kulakukan, aku tetaplah orang luar.

Fadhil, mungkin menjaidi gerbang terkahir yang menghalangi luapan sakit ditinggalkan. Walaupun cepat atau lambat, aku yakin gerbang itu tak cukup kuat untuk terus-menerus menjadi penghalang. Dia pun akan rapuh, terkelupas sedikit demi sedikit, hingga akhirnya akan buyar dan tercerai berai.

Hati...kamu harus secapatnya menemukan bius untuk mematikan hati. Agar tak terlalu pedih.